Pembinaan Kelompok Dagang Kaki Lima Wilayah Kecamatan...

Hari Jumat tanggal 27 September 2025 Tim Kerja Promkesling berkolaborasi bersama Tim Kerja Kefarmasian melaksanakan kegiatan pembinaan bagi sasaran  pedagang kaki lima  kawasan Kecamatan Balikpapan Timur.

Tujuan Pembinaan

  • Meningkatkan kapasitas usaha dan pendapatan PKL secara berkelanjutan.

  • Menata ruang dagang yang tertib, aman, dan higienis tanpa mematikan nafkah.

  • Memperkuat kelembagaan kelompok dagang agar mandiri dan tahan banting.

  • Mendorong transformasi digital yang relevan dan mudah diadopsi.

  • Membangun kolaborasi lintas pihak: pemerintah, swasta, kampus, dan komunitas.

Profil Wilayah dan Pemetaan PKL

  • Pemetaan lokasi: poros jalan utama (Jalan Mulawarman, kawasan Manggar, Lamaru), titik wisata, dekat sekolah dan pasar.

  • Kategorisasi komoditas: kuliner siap saji, kebutuhan harian, jasa kecil (tambal ban, cuci motor), dan kerajinan lokal.

  • Jam operasional: pagi (sarapan/pasar), siang (sekolah/perkantoran), malam (wisata/keramaian).

  • Kondisi eksisting: keterbatasan sarana air bersih, pengelolaan sampah belum konsisten, akses modal terbatas, legalitas usaha bervariasi.

Prinsip Dasar Penataan

  • Partisipatif: keputusan lahir dari musyawarah kelompok, bukan sekadar instruksi.

  • Bertahap: uji coba (pilot) per koridor, evaluasi, lalu perluas.

  • Berkeadilan: memperhatikan difabel, pedagang perempuan, dan usaha baru.

  • Ramah lingkungan: mengurangi plastik sekali pakai, pengelolaan sampah 3R.

  • Adaptif: penataan mengikuti pola arus orang/kendaraan dan musim.

Model Kelembagaan Kelompok

  • Struktur minimal: ketua, sekretaris, bendahara, koordinator kebersihan/ketertiban, humas.

  • Aturan main: iuran kebersihan, jadwal piket, standar etika layanan, SOP darurat (kebakaran, cuaca buruk).

  • Legalitas: NPWP, NIB, sertifikat laik higiene (pangan), perjanjian pemanfaatan ruang.

  • Mekanisme rapat: bulanan (evaluasi), mingguan (operasional), kanal aduan cepat (WhatsApp/Telegram).

Skema Penataan Ruang Dagang

  • Zonasi koridor: kuliner, jasa, dan kebutuhan harian dipisah untuk mengurangi konflik.

  • Modul lapak seragam slot gacor : ukuran, signage, tempat sampah, dan titik air standar.

  • Jalur evakuasi dan sirkulasi: minimal lebar 2–3 m, akses difabel, dan titik parkir teratur.

  • Jadwal operasional berbasis rotasi jika lahan sempit, dengan sistem kuota harian.

Peningkatan Kapasitas dan Kurikulum Pelatihan

  • Dasar usaha: pencatatan sederhana (arus kas), penentuan harga, dan perencanaan stok.

  • Keamanan pangan: higiene personal, suhu penyimpanan, label alergen, dan uji cepat air.

  • Layanan pelanggan: standar salam-senyum, penanganan komplain, dan kemasan rapi.

  • Digitalisasi: katalog WhatsApp, QRIS, pencatatan via aplikasi kasir gratis, dan promo lokal.

  • Keuangan inklusif: akses KUR mikro, koperasi simpan pinjam kelompok, asuransi mikro.

Transformasi Digital yang Relevan

  • Pemetaan titik dengan Google Maps dan pembuatan “PKL Cluster” agar mudah ditemukan.

  • Penerapan pembayaran nontunai (QRIS) dan pencatatan penjualan harian.

  • Kampanye media sosial hyperlocal: foto menu, jam buka, testimoni, dan promosi musiman.

  • Kolaborasi dengan ojek online untuk pesanan antar di jam sibuk.